1). Sebelum memulai pemotretan, yang harus diingat ialah kamera hanyalah alat bantu, bukan yang utama. Tujuan pemotretan harus ditentukan, apakah untuk sekedar dokumentasi peristiwa ulang tahun, atau liputan tentang demontrasi. Karena itu biasakan menentukan tema pemotretan terlebih dulu. Dengan begitu kita tahu persis peristiwa atau momen apa yang akan 'direkam oleh cahaya' melalui kamera kita.
2). Beberapa tipe kamera yang dikenal untuk pemula di Indonesia ialah : kamera saku manual, & kamera tipe single lens reflex. Tipe umum tadi dulunya menggunakan rol film, namun sekarang seiiring dengan kemajuan teknologi digital, maka semua tipe tadi umum ditemui sudah memiliki kemampuan menyimpan & merekam momen secara digital.
3). Kamera single lens reflex ialah kemera yang dulunya sering disebut 'kamera manual wartawan' karena memiliki kemampuan pengaturan kecepatan rana terhadap bukaan diafragma lensa ( biasanya diset 1/4000 detik, semakin tinggi semakin baik & tajam ), tersedianya alat ukur ISO ( ukuran kecepatan film merekam gambar, biasanya terdapat pada data rol film yang dibeli ), tombol ukur pencahayaan gelap terang, lubang dudukan tripod / monopod, dan kemudahan untuk mengganti tipe lensa. Saat ini jenis kamera tipe ini tetap bisa diset secara manual atau digital otomatis, tergantung merek kameranya.
4). Penyimpanan data di dalam kamera saat ini mulai jarang yang menggunakan rol film lagi. Dimana gambar yang diambil kamera disimpan dalam bentuk XD-Card atau yang sejenisnya dengan berbagai ragam kapasitas penyimpanan. Kapasitas yang ditemui secara umum misalnya untuk tipe 16 MB mampu menyimpan sekitar 8 - 32 gambar dengan pixel / titik ketajaman warna gambar maksimal 2 megapixsel atau lebih kecil. Lebih dari itu akan ditentukan oleh kemampuan focus zoom kamera & media card penyimpan datanya. Semakin focus zoom-nya tinggi, maka gambar akan bisa diperbesar sehingga 10 megapixel, maka untuk itu diperlukan juga XD-Card atau penyimpan data yang juga semakin besar. Karena itu cek data teknis saat membeli kamera digital dan kegunaan kita.
5). Lensa pada kamera saku umum menggunakan lensa 50 mm. Ada juga yang disebut lensa sudut lebar mulai tipe 14, 15, 16, 17, 20, 24, 28, & 35 mm, lensa ini bisa digunakan untuk pengambilan gambar yang ingin fokus, detail, luas, dan lebar atas obyek bidiknya. Misalnya fotografi arsitektur atau untuk panorama alam. Ada juga yang disebut lensa tele 70, 85, 135, 180, 200, 300, dan 400 mm. Tujuan menggunakan lensa tele ialah untuk mendapatkan obyek bidik yang mampu mengaburkan ( efek blur ) bidang diluar obyek bidik, misalnya untuk memotret profile seorang pemain sepak bola di tengah-tengah permainannya. Biasanya orang menggunakan tripod atau monopod saat membidik obyek, sehingga gambar tidak menjadi kabur atau bergetar sehingga lebih fokus terhadap obyek.
6). Semakin panjang lensa semakin sempit sudut pandangnya. Misalnya kamera dengan lensa 400 mm hanya memiliki obyek pandang sekitar 6 derajat. Sedangkan kamera dengan lensa 50 mm memiliki bidang bidik memiliki bidang bidik sekitar 45 derajat.
7). Penggunaan digital kamera memudahkan proses editing dibandingkan kamera manual rol film. Proses cetak juga semakin singkat dengan penggunaan printer biasa atau sekedar disimpan dalam memory penyimpanan di komputer.
8). Untuk efek terhadap gambar yang dibuat semakin mudah dengan teknologi software digital seperti misalnya Adobe Photoshop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar